Senin, 31 Desember 2012

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
SEBAGAI DISIPLIN KEILMUAN



PENDAHULUAN
a.    Latar Belakang
Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi, masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal yang negatif.
Kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan didalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang menyeluruh artinya semua perangkat dalam sistem pendidikan memiliki peran dan menjadi faktor yang begitu berpengaruh dalam keberhasilan sistem pendidikan. Dari para pembuat kebijakan, guru, murid, kurikulum, semuanya memiliki peran penting. Dari semuanya itu disatukan dalam sebuah sistem yaitu teknologi pendidikan.
Teknologi Pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang konvensional menjadi nonkonvensional. Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah semata-mata pada masalah elektronika atau peralatan teknis saja, padahal teknologi pendidikan mengandung pengertian yang sangat luas, untuk itu dalam tulisan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Teknologi Pendidikan khususnya dalam hal perkembangannya di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya masyarakat.
Menurut Association for Educational Communication and Technology (AECT, 2004), mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai berikut: “Teknologi Pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan /memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik/joyfull) dan meningkatkan kinerja.”)
Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dari manusia yang memiliki pengetahuan yang didapat dari pendidikan. Dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan manusia sehingga diharapkan manusia-manusia tersebut perlu mendalami untuk mengambil manfaatnya secara optimal dan mereduksi implikasi negatif yang ada. Teknologi Pendidikan hanya mungkin dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik bilamana ada tenaga yang menanganinya. Mereka itu adalah tenaga terampil, mahir dan atau ahli dalam melaksanakan kegiatan.
Dengan tersedianya tenaga terdidik dan terlatih dalam bidang Teknologi Pendidikan, maka secara konseptual akan terjamin usaha penerapan teknologi pendidikan dalam lembaga-lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar dan pembelajaran, sistem pendidikan di Indonesia hanya mungkin dapat terlaksana sesuai dengan harapan jika dipahami arti penting Teknologi Pendidikan, sehingga peran dan potensinya dapat diwujudkan secara optimal.
Oleh karena itu yang akan menjadi bahasan dari makalah ini adalah tentang “Perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai Displin Keilmuan serta Penerapannya dalam Pembelajaran”

b.    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : dengan memahami Teknologi Pendidikan/Teknologi Pembelajaran, agar :
1.    Mampu memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi proses pembelajaran;
2.    Menjadi tenaga pendidik yang mampu merancang, mengem¬bangkan, memanfaatkan, mengelola dan mengevaluasi program, proses, dan produk  pembelajaran serta;
3.    Untuk meningkatkan kinerja.


1.    Definisi Teknologi Pendidikan
Tumbuh dan berkembangnya suatu konsep tidak akan terlepas dari konteks dimana konsep itu akan tumbuh. Setiap konsep tentu memerlukan ’istilah’ atau ’nama’ yang diciptakan sebagai lambang untuk mengidentifikasikan konsep yang dimaksud dan untuk mengkomunikasikan gagasan yang ada didalamnya.
Teknolgi pendidikan merupakan konsep yang kompleks. Ia dapat dikaji dari berbagai segi dan kepentingan. Teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian ilmiah senantiansa berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung dan mempengaruhinya. Hakekat teknologi pendidikan dapat dijelaskan melalui beberapa definisnya.
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai, istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran, seperti :
Menurut pendapat Cutchal 1999, (dalam Abdul Katar Al-Ghazali : 2) definisi teknologi pendidikan atau pembelajaran merupakan penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan teori belajar dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja. Tujuan utamanya adalah pemanfaatan teknologi (soft-technology maupun hard-technology) untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja manusia.
Sementara menurut Comission on Instructional Technology, 1970: adalah: Suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Sedangkan AECT (1972), berpendapat bahwa : Teknologi pendidikan adalah satu bidang/disiplin ilmu dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang memfokuskan diri dalam upaya memfasilitasi belajar pada manusia. Jadi obyek formal teknologi pendidikan menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar dengan cara melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar. Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat terhadap proses secara sistematis pada seluruh sumber belajar.
Teknologi Pendidikan dikenal sebagai cara-cara yang sistemik dan sistematik dalam memecahkan masalah pembelajaran secara efektif dan efisien, di dalam definisi ini ada beberapa pengertian:
a.    Teknologi Pendidikan  menawarkan berbagai cara, bukan satu cara.
b.    Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik (bersistem) bukan parsial, tetapi menyeluruh dan integratif dengan melibatkan semua komponen pembelajaran. Seperti uraian Suparman (2004) “bahwa suatu sistem lebih sekedar gabungan dari bagian-bagian; ia harus mempunyai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu atau beberapa bagian darinya.”
c.    Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang runtut atau sistematik, tidak acak-acakan.
d.    Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang terbukti efektif dan efisien, melalui uji coba dalam skala terbatas sebelum digunakan dalam skala nasional.
e.    Cara-cara itu terfokus pada rangkaian interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar dalam skala luas, termasuk pengajar dan berbagai media sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya tercapai. Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar tadi. Sehingga muncullah Teknologi Pendidikan  ini sebagai sang Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah yang lebih baik.
Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar yang sangat indah. Sehingga munculah Teknologi Pendidikan  ini sebagai sang Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah yang lebih baik.
2.    Perkembangan Teknologi Pendidikan
Perkembangan Teknologi Pendidikan telah berlangsung dari waktu yang lama sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan manusia.
Menurut Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Sebagai salah satu disiplin ilmu, teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan (perkembangan) cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang menyempurnakan teknologi pendidikan setaraf dengan disiplin ilmu lainnya, yaitu dengan adanya prinsip relevansi terhadap perkembangan dan perubahan. Sebuah penelitian tentang persepsi para pakar teknologi pendidikan tentang teknologi pendidikan dilaksanakan pada tahun 2005 silam.
Hasil dari penelitian “Perceptions and Opinions of Educational Technologists Related to Educational Technology”. (Persepsi dan Pendapat teknologi Pendidikan Terkait dengan Teknologi Pendidikan). mengungkapkan bahwa teknologi pendidikan telah mengalami perubahan sejak disiplin ilmu ini lahir. Perubahan ini secara general ditandai dengan berubahnya konsep teknologi pendidikan sebanyak dua kali dari sejak tahun 1977 (definisi AECT). Konsep tersbut dapat dipaparkan sebagai berikut:
“Teknologi Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia”.  (AECT, 1977)
“Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi terhadap proses dan sumber belajar”.  (AECT, 1994)
“Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek ilmiah dalam memfasilitasi atau memudahkan belajar dan meningkatkan hasil dengan cara membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat) (AECT, 2004/2008)
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan perubahan konsep teknologi pendidikan telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan manusia.

3.    Perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai disiplin keilmuan
Teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Kalau mengacu pada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban.
Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar. Belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya. Untuk itu ada usaha dan produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan. Namun perkembangan teknologi pendidikan sangat pesat akhir-akhir ini dan menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak terbayangkan, telah membalik cara berpikir kita dengan  “bagaimana mengambil manfaat teknologi tersebut untuk mengatasi masalah belajar”.
Teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Kemajuan atau perkembangan teknologi pendidikan sekarang ini tidak terjadi begitu saja.
Teknologi pendidikan mewadahi semua disiplin ilmu yang akan diselenggarakan dalam rangka pendidikan dan pembelajaran. Dalam kata lain, semua kegiatan pendidikan dan pembelajaran dapat mengintegrasikan teknologi pendidikan didalam proses penyampaiannya. Karena itu teknologi pendidikan memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam pengembangan keilmuannya.
Bersamaan dengan perubahan konsep teknologi pendidikan berdasarkan AECT yang dikemukakan pada BAB II, dalam penelitian ini juga didapat kesimpulan bahwa telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan manusia. Perubahan paradigma tersebut digambarkan pada gamabar berikut ini:
 Pada awal lahirnya teknologi pendidikan, disiplin ilmu ini hanya menitikberatkan pada pemanfaatan alat-alat (teknologi dalam hal mesin) untuk kegiatan belajar mengajar, contohnya seperti radio dan televisi. Seiring kebutuhan manusia yang semakin kompleks, teknologi pendidikan tidak hanya sebagai pemanfaatan alat (mesin) untuk belajar, pendekatan sistem mulai masuk dalam disiplin ilmu ini. Pendekatan sistem inilah yang memberikan pengaruh amat besar bagi perkembangan keilmuan teknologi pendidikan.
Dengan pendekatan sistem ini, teknologi pendidikan menjadi disiplin ilmu untuk pengembangan desain sistem pembelajaran, tentunya didukung juga dengan disiplin ilmu lainnya (psikologi, filsafat, komunikasi, dll). Dan pada paradigma terakhir (abad 21), teknologi pendidikan menjadi disiplin ilmu tentang merancang aktifitas dan lingkungan belajar.
Kompetensi lulusan teknologi pendidikan sudah seharusnya diarahkan pada paradigma yang terakhir ini dan trend masa kini, yaitu paradigma merancang aktifitas dan lingkungan belajar juga trend “The Digital Era”. Kompetensi lulusan teknologi pendidikan jangan sampai diarahkan pada tataran sumber daya “teknisi” saja, tetapi juga akan lebih sempurna jika diarahkan pada tataran sumber daya seorang “teknolog”. Kompetensi seorang “teknolog” akan menyirikan bahwa kompetensi lulusan ini berdaya saing global, hingga mampu berkompetisi dengan bidang lainnya yang sejalur.
Dengan paradigma dan trend seperti ini, sudah sepantasnya sumber daya teknologi pendidikan menjadi prioritas dalam pengembangan pembelajaran di lembaga atau instansi manapun yang mengadakan kegiatan pembelajaran dan para sumber daya teknologi pendidikan akan memiliki potensi berkarya yang tidak terbatas, baik pada institusi formal (lembaga pendidikan) maupun di lembaga lainnya.
Tentunya pemerintah dan pihak-pihak yang lain sudah waktunya melirik teknologi pendidikan sebagai faktor yang potensial, dimana ketika ingin memperbaiki kualitas manusia melalui pembelajaran, maka teknologi pendidikan merupakan solusi paling tepat.

4.    Penerapan Teknologi Pendidikan dalam Sistem Pembelajaran
Sejak manusia mengenal sistem pendidikan, teknologi pendidikan telah menjadi fondasi bagi jalannya sistem pendidikan yang ada, dan itu telah ada beberapa abad sebelum adanya sebuah sistem yang sistematis seperti halnya yang ada dalam madrasah-madrasah yang ada di dunia Islam, seperti di Madrasah Nizamiyah di Bagdad pada abad pertengahan saat Islam mengalami masa keemasan.
Pada masa Aristoteles misalnya, melalui Lyceum-nya atau Akademia, teknologi pendidikan meski dalam bentuk yang sederhana telah mulai menjadi bagain integral dari sistem pembelajaran yang ada. Kemudian, era Scolatic di Barat yang terkenal dengan sekolah-sekolah bagi biarawan dan biarawatinya juga tidak lepas dengan teknologi pendidikannya.
Sedangkan di Madrasah Nizamiyah sendiri, sistematisasi metode pengajaran nampak dengan adanya pembagaian ilmu-ilmu fikih yang diajarkan dengan mengajarkan ajaran empat madzab fikih, ditunjang dengan berbagai keilmuan lainnya dengan di dukung misalnya perpustakaan yang memadai, laboratorium kimia maupun laboratorium langit, serta asrama bagi para siswanya. Semua elemen itu tersususun sebagai sebuah teknologi pendidikan yang berhasil membawa Islam menuju puncak keemasan.
Teknologi pendidikan jelas memiliki arti yang begitu penting, apalagi untuk manusia modern dan manusia postmodern saat ini. Dengan masalah hidup yang semakin kompleks dan berbagai tantangan hidup yang begitu banyak, dunia pendidikan sebagai salah satu tempat yang paling efektif membentuk pribadi dan kematangan manusia tentu semakin memerlukan sebuah metode atau tehnik yang compatible dengan zamannya.
Teknologi pendidikan secara keseluruhan dalam sistem pendidikan adalah miniatur cara memandang dan menyikapi manusia untuk dapat terjun hidup sebagai anggota masyarakat. Melalui ini dalam sistem pendidikan manusia ditempa untuk menjadi manusia yang juga dapat menyesuaiakan diri dengan baik dalam lingkungannya.
Kemudian secara khususpun media pendidikan juga memiliki arti penting sama halnya teknologi pendidikan secara umum. Di era Abasiyyah di Madrasah Nizamiyah misalnya. Kita dapat melihat bagaimana perpustakaan sebagai media pendidikan memiliki peran penting dalam progresifitas pendidikan pada masa itu. Tidak dipungkiri bahwa bahan bacaan adalah faktor yang menjadikan siswa menemukan khazanah keilmuan yang dapat mengisi khazanah pengetahuan dalam diri mereka selain dari apa yang disampaikan gurunya.
Kalau di zaman sekarang, peran penting media pendidikan dengan menggunakan media teknologi seperti komputer, rekaman audio, atau juga film tentu amat sangat memiliki arti penting. Apalagi jika sistem pendidikan yang bersangkutan memiliki orientasi pada siswa untuk dicetak sebagai tenaga kerja, akan lebih lagi nilai penting media semacam itu dalam penemuan khazanah pengetahuan yang ingin didapat peserta didik. Meski demikian tetap saja harus ada penyesuaian di sana-sini agar media pendidikan yang digunakan tepat guna. Dan di sinilah software teknologi pendidikan diperlukan, bagaimana mengupayakan agar media pendidikan dengan menggunakan media teknologi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Kita dapat melihat mekanisme teknologi pendidikan dengan menggunakan sample pola hubungan media pendidikan yang menggunakan gambar dengan software dalam teknologi pendidikan. Gambar atau foto adalah salah satu media teknologi yang cukup bagus digunakan sebagai media dalam praktek pendidikan. Hal itu karena gambar atau foto memiliki kelebihan seperti sifatnya konkrit, gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu, dapat memperjelas satu masalah, dan mudah didapatkan. Namun sayangnya gambar juga memiliki kelemahan, di antaranya gambar hanya menekankan persepsi indera penglihatan, gambar yang terlalu komplek tidak efektif ketika digunakan dalam dalam sistem pembelajaran, ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Untuk itu maka harus ada filterisasi di situ, dan tentu mekanisme software teknologi pendidikan diperlukan untuk mengoptimalkan guna gambar atau foto yang digunakan. Software menyaring gambar atau foto yang akan digunakan.
Dengan menetapkan syarat-syarat berikut misalnya, software dalam teknologi pendidikan berperan; dengan mengklasifikasikan bahwa gambar yang dapat digunakan sebagai media pendidikan adalah yang autentik. Gambar yang menceritakan apa adanya satu peristiwa. Kemudian juga, gambar itu harus sederhana, apalagi jika siswa yang diajar masih dalam tingkatan bawah seperti siswa SD atau Taman kanak-kanak. Dengan komposisi sederhana yang cukup jelas menampilkan poin-poin yang ingin diajarkan. Mungkin itu sedikit pembahasan saya yang menggambarkan nilai penting media pendidikan dalam teknologi pendidikan.

KESIMPULAN
Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dari manusia yang memiliki pengetahuan yang didapat dari pendidikan. Dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan manusia sehingga diharapkan manusia-manusia tersebut perlu mendalami untuk mengambil manfaatnya secara optimal dan mereduksi implikasi negatif yang ada. Teknologi Pendidikan hanya mungkin dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik bilamana ada tenaga yang menanganinya.
Sebagai salah satu disiplin ilmu, teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan (perkembangan) cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang menyempurnakan teknologi pendidikan setaraf dengan disiplin ilmu lainnya, dengan perubahan konsep teknologi pendidikan telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan manusia.
Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar. Belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya. Untuk itu ada usaha dan produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan.
Dengan paradigma dan trend seperti ini, sudah sepantasnya sumber daya teknologi pendidikan menjadi prioritas dalam pengembangan pembelajaran di lembaga atau instansi manapun yang mengadakan kegiatan pembelajaran dan para sumber daya teknologi pendidikan akan memiliki potensi berkarya yang tidak terbatas, baik pada institusi formal (lembaga pendidikan) maupun di lembaga lainnya.
Tentunya pemerintah dan pihak-pihak yang lain sudah waktunya melirik teknologi pendidikan sebagai faktor yang potensial, dimana ketika ingin memperbaiki kualitas manusia melalui pembelajaran, maka teknologi pendidikan merupakan solusi paling tepat.


DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1977). The Definition Of Educational Technology. Washington,D.C.,USA: Association for Educational Communications and Technology.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Raja Grafindo Persada, 2001
Commentary. New York: Lawrence Erlbaum Associates (LEA).
Domains of The Field. Washington,D.C.,USA: Association for Educational
http://re-searchingies.com./Ishak.1108.html.
Ikadeksuartama.blogspot.com/…/aplikasi-teknologi-pendidikan.html-tembolok. Januszewski, A., & Molenda, M. (2008). Educational Technology: A Definition with (KBBI, Online, 2011)
Miarso, Yusufhadi, 2005, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Diterbitkan Atas Kerja Sama dengan Pustekkom DIKNAS, Kencana, Jakarta.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipts, 2008, cet. 1
www.geogle.com